HK News

Foto

Home Industri, Alternatif Penyelamat Ekonomi di Masa Pandemi

TARAKAN - Sejak masuk pandemi covid-19 di awal tahun 2020, Indonesia cukup merasakan guncangan ekonomi di berbagai sektor. Dalam situasi tersebut, tidak sedikit membuat sebagian besar sektor usaha harus gulung tikar. 

Di sisi lain, fenomena itu membuat sebagian Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mendapatkan peluang dalam mengganti peran sektor usaha makro dalam memenuhi ketersediaan. 

Menanggapi hal ini, salah satu Ekonom sekaligus akademisi Dr Margiyono S.E, M.Si.
menjelaskan, pandemi yang menghantam perekonomian selama ini, cukup menimbulkan dampak kemacetan mobilisasi pasar perdagangan. Sehingga dengan kondisi tersebut, Home Industri hadir memberikan kebutuhan masyarakat.

"Hanya sebagian sektor usaha yang bisa bertahan, sektor usaha yang masih bertahan adalah sektor usaha yang berhasil mempertahankan rantai pasokan input dengan pasar. Persoalannya, kebanyakan industri kita, memiliki lantai pasok yang sifatnya fisikly. Jadi andaikan sebagian besar industri kita adalah tidak fisikly itu mungkin akan aman. Contohnya dalam bentuk virtual, digitalisasi itu akan tetap bisa jalan," ujarnya, (23/1).

"Sehingga kondisi ini memunculkan peluang bagi industri rumahan. Kenapa, Karena home industri ini bersifat mandiri dan tidak melibatkan banyak orang. Kemudian dia memasarkan hasil produknya dengan secara online. Sehingga interaksi antara produsen dan konsumen cukup praktis"ulasnya.

Dijelaskannya, selama ini Home industri tidaklah dapat dipandang sebelah mata. Karena fakta menunjukan home industri terlihat cukup berhasil memaksimalkan peluang yang ada. 

"Sejak di awal pandemi, home industri belum begitu menunjukan perannya, tapi saat kondisi usaha makro semakin buruk malah home industri semakin berkembang dan tampil lebih intens. Misalnya waktu itu masker sempat langkah dan harganya mahal. Ditambah beberapa distributor mengalami kekosongan. Home industri seperti penjahit rumahan muncul sebagai pahlawan dengan membuat masker sendiri. Dan akhirnya kebutuhan masker masyarakat terpenuhi,"tuturnya.

"Atau ketika restauran dan rumah makan mengalami pembatasan dalam aktivitas ditambah masih ada kekhawatiran masyarakat makan di luar, lagi lagi home industri ini muncul sebagai pahlawan yang memasarkan makanan serupa dengan sistem jual-beli secara online,"sambungnya.

Ia melanjutkan, meskipun home Industri dianggap masih terbatas, namun gigihnya parah home industri di Indonesia khususnya Kaltara, membuat roda perekonomian tetap berjalan.

"Di saat sebagian besar sektor usaha mengalami kelumpuhan, di sisi lain home industri semakin menunjukan perkembangan dengan memegang kendali perputaran rupiah. Karena mereka tidak mengenal batas ruang gerak,"ungkapnya.

"Satu-satunya usaha yang masih bertahan adalah Home Industri, kemampuannya yang fleksibel dan tidak mengalami ketergantungan besar pada kondisi lapangan, membuat home industri melesat memanfaatkan peluang dalam menyediakan apa yang dibutuhkan masyarakat. Sehingga saat ini seharusnya pemerintah menyadari ini peran penting UMKM,"

"Tentunya ini bisa dijadikan pelajaran agar pemerintah dapat lebih memberi panggung home industri atau UMKM.  Memang dalam kondisi normal home industri terkesan tidak terlalu terlihat pergerakannya, tapi dalam situasi tertentu,  home industri dapat menjadi pertahanan ekonomi terakhir untuk membuat ekonomi tetap bergerak,"tutupnya.(*) 


0 Comments

leave a reply

Recent Posts

Hot News

Categories