hariankaltara.com, TARAKAN - Sejak beberapa hari terakhir layanan PLN Tarakan dikeluhkan masyarakat Kota Tarakan.

Bukan tanpa sebab, karena pasokan gas dari Pertamina di Bunyu ke PLN Tarakan masih terjadi penurunan pasokan gas sehingga dampaknya pemadaman bergilir diberlakukan PLN.

Pasokan gas saat ini dari Bunyu ke PLN Tarakan belum mampu memaksimalkan pembangkit tenaga gas PLN untuk memenuhi beban listrik seluruh pelanggan di Tarakan sehingga solusi sementara PLN lakukan pemadaman bergilir.

"Kami sampaikan bahwa Pada Senin-Selasa, 3-4 Agustus 2020, masih terjadi penurunan tekanan gas pipa Bunyu-Tarakan, sehingga menyebabkan pasokan gas pipa berkurang," ungkap Manager PLN UP3 Tarakan Suparje Wardiyono.

"Hal ini berakibat beberapa pembangkit listrik berbahan bakar gas di Sistem Tarakan tidak bisa beroperasi, sehingga terjadi defisit terhadap beban maka dilakukan pemutusan aliran listrik secara bergilir dengan durasi  setiap 3 jam antara pukul 08.00-24.00 WITA," lanjutnya.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, terjadi defisit sebesar 2,5 MW pada beban dasar siang 33 MW dan defisit 4 MW beban puncak malam 40 MW untuk pelanggan umum.

Pembangkit yang beroperasi adalah pembangkit berbahan bakar BBM HSD dan sebagian pembangkit berbahan bakar gas.

PLN baik UP3 Tarakan maupun UPDK Tarakan terus berkoordinasi terkait hal tersebut diatas dengan Pertamina Aset 5 Bunyu Field untuk upaya peningkatan pasokan gas. Serta Medco EP Tarakan untuk peluang penambahan pasokan gas.

"Kami memohon maaf dan maklum atas ketidaknyamanan tersebut," jelasnya.(hk1)