HK News

Foto

KPwBI Kaltara Terima Kunjungan Kadin Kota Tarakan

Tarakan, 23 Februari 2021 – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara menerima kunjungan dari Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Tarakan pada Selasa, 24 Februari 2021. Hadir mewakili KADIN Kota Tarakan, Ketua Umum KADIN Kota Tarakan, Effendy Gunardi, SE., didampingi oleh David Tanoko sebagai Wakil Ketua Bidang Properti dan Permukiman, Yenny Yonathan sebagai Wakil Ketua Bidang Ekonomi Internasional dan Rina Setiyani sebagai Direktur Eksekutif. 

Kegiatan ini diawali dengan pemaparan kondisi ekonomi, sistem pembayaran dan peran Bank Indonesia di Provinsi Kalimantan Utara oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, Yufrizal.

Beberapa hal yang disampaikan meliputi perkembangan makro perekonomian Prov Kaltara yang masih tumbuh cukup baik di triwulan IV sebesar 0,14% q to q. Meskipun masih terkontraksi, pertumbuhan ekonomi Kaltara di tahun 2020 masih jauh lebih baik dibandingkan nasional maupun provinsi lainnya di Kalimantan dimana pada tahun 2020 lalu, Provinsi Kaltara mengalami kontraksi 1,11% (yoy) sementara nasional kontraksi 2,07% (yoy). Kaltara bahkan menjadi provinsi dengan kontraksi terdangkal di Kalimantan.

Pada kesempatan itu Yufrizal juga memaparkan berbagai langkah dan program yang telah dan terus dilakukan oleh KPwBI Prov. Kaltara dalam mendukung berlanjutnya pemulihan ekonomi yang meliputi pengembangan UMKM, pengendalian inflasi melalui TPID dan berbagai program percontohan serta demplot, pelaksanaan webinar, pengembangan ekonomi syariah dan pesantren, PSBI dan program pengembangan SDM unggul, serta perluasan dan peningkatan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah (ETP) dan QRIS.

Agenda kemudian dilanjutkan dengan pemaparan rencana program KADIN Kota Tarakan di tahun 2021. Dalam kesempatan tersebut, Effendi menyampaikan terkait 11 program kerja Kadin Kota Tarakan yang akan mulai direalisasikan di tahun 2021 ini, diantaranya mencakup pembukaan ekspor dan impor dari Kota Tarakan ke beberapa tujuan negara mitra terutama untuk hasil perikanan dan kelautan.

Beberapa target pasar diantaranya mencakup Jepang, dimana Kaltara, termasuk Tarakan, memiliki potensi yang cukup besar di bidang usaha perikanan. Terkait dengan ini KPwBI Prov. Kaltara juga mengharapkan seluruh potensi yang dimiliki oleh Kaltara termasuk Tarakan untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih baik serta peningkatan pendapatan masyarakat dapat terus didorong dan didukung.

Selanjutnya, kegiatan diisi dengan sesi diskusi serta tanya jawab terkait potensi Provinsi Kalimantan Utara sebagai salah satu jalur perdagangan baru Indonesia. Potensi jalur perdagangan ini dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara dan juga dapat menjadi upaya perluasan jalur distribusi barang ke wilayah Kalimantan Utara.

Dalam diskusi tersebut juga dibahas isu terkait perputaran arus uang masuk (inflows) ke dan arus keluar uang (outflows) dari KPwBI Prov.Kaltara seiring transaksi ekonomi yang terjadi. Dalam kurun empat tahun sejak 2017 lalu, Provinsi Kaltara umumnya mengalami net outflows triliunan rupiah akibat lebih besarnya jumlah uang yang keluar dari KPwBI Prov.Kaltara dibandingkan uang yang masuk mengingat masih adanya komoditas tertentu yang tidak bisa dihasilkan Kaltara. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi Kaltara untuk terus meningkatkan diri dalam memproduksi barang dan jasa untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat di Kaltara agar uang yang keluar dapat masuk kembali dan berputar di Kaltara. 

Pada kesempatan tersebut, Yufrizal meyakini sinergitas antara BI dan KADIN dapat membawa kemajuan bagi Provinsi termuda di Republik Indonesia ini, ”Dengan adanya pertemuan seperti ini, kami harap sinergi yang terbangun antara Bank Indonesia dan KADIN dapat terus terjaga serta ditingkatkan sebagai suatu usaha untuk turut serta mendorong kemajuan Provinsi Kaltara, khususnya dibidang perekonomian”.

Pada kesempatan yang sama, Effendy berkeyakinan bahwa Kalimantan Utara memiliki keunggulan produk yang mampu bersaing secara ekspor dengan Provinsi yang lain yang ada di Indonesia,” Kami percaya Kaltara dapat menjadi salah satu Provinsi yang mampu menjadi leader dalam bidang ekspor mengingat posisi Kaltara sendiri sebagai salah satu Provinsi terluar yang berbatasan langsung dengan negara lain.”

Agenda ini merupakan awal dari upaya sinergitas antara Bank Indonesia, melalui KPwBI Prov. Kaltara sebagai regulator di bidang moneter, makroprudensial dan sistem pembayaran dengan KADIN Kota Tarakan sebagai wadah perhimpunan pelaku usaha. Hubungan baik ini diharapkan dapat menjadi pemicu sinergitas antara Kementerian/Lembaga dan pelaku usaha untuk mencari solusi bagi permasalahan yang dihadapi di lapangan. Kedepannya diharapkan akan dilakukan pertemuan-pertemuan lanjutan dan sinergi antar kedua belah pihak dalam memajukan perekonomian Provinsi Kalimantan Utara.(*) 


0 Comments

leave a reply

Recent Posts

Hot News

Categories